Menurut laporan dari partainya, mantan ketua parlemen berusia 81 tahun itu ditangkap di rumahnya di Tunis, dan menjadi tokoh oposisi terbaru yang ditahan di bawah pemerintahan Saied.
"Ennahdha mengecam perkembangan yang sangat serius ini dan menyerukan pembebasan segera Rached Ghannouchi," kata pernyataan yang dikeluarkan partai Ennahdha.
Dalam konferensi persnya, wakil presiden Ennahdha Mondher Lounissi mengatakan bahwa Ghannouchi telah dibawa polisi untuk diinterogasi tanpa diperbolehkan membawa pengacara.
Dimuat
Africa News pada Selasa (18/4), penangkapannya ini terjadi setelah laporan media mengatakan bahwa Ghannouchi mengeluarkan pernyataan yang menyebut Tunisia akan diancam dengan perang saudara jika partai politiknya yang berbasis Islam diberantas di negaranya.
Sebuah sumber di kementerian dalam negeri telah mengonfirmasi penangkapan pemimpin oposisi terkait dengan pernyataan tersebut.
Sejak awal Februari lalu, pihak berwenang di negara Afrika Utara itu telah menangkap lebih dari 20 lawan politik dan tokoh.
Mereka termasuk politisi, mantan menteri, pengusaha, serikat pekerja dan pemilik stasiun radio paling populer di Tunisia, Mosaique FM, yang disebut presiden Saied sebagai pelaku teroris yang berusaha mengancam keamanan negara.
Puluhan penangkapan sewenang-wenang itu telah dikecam dan dikritik oleh banyaknya kelompok hak asasi lokal dan internasional yang menyoroti kondisi di Tunisia.
BERITA TERKAIT: