Berbicara pada Minggu (9/4), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sinan Al Majali menyalahkan situasi tersebut kepada Israel.
“Pemerintah Israel memikul tanggung jawab atas eskalasi di Yerusalem dan di semua wilayah Palestina yang diduduki,†kata Al Majali, seperti dikutip dari
The National, Senin (10/4).
Meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem sejak pemerintah sayap kanan ultra mengambil alih kekuasaan di Israel pada akhir Desember, menyebar melintasi perbatasan akhir pekan Paskah ini.
Israel membom sasaran di Suriah dan Lebanon dalam dua hari terakhir setelah roket ditembakkan dari kedua negara.
Satu roket meledak di utara Yordania semalam, kata militer Yordania, menyoroti kedekatan kerajaan itu dengan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran.
Al Majali juga mengingatkan mengenai kekerasan di Masjid Al Aqsa. Ia mengatakan, Israel, sebagai kekuatan pendudukan di bawah hukum internasional, harus menahan diri dari tindakan apa pun yang akan merusak kesucian tempat suci.
"Israel harus disalahkan atas kerusakan yang akan menjadi lebih buruk jika tidak menghentikan serangannya ke Masjid Al Aqsa dan tekanan kepada jamaah," kata Al Majali.
Yordania memiliki perbatasan yang panjang dengan Israel tetapi kedua negara menandatangani perjanjian damai pada tahun 1994.
BERITA TERKAIT: