Jajak pendapat Marist, yang ditujukan kepada 1.327 orang dewasa, 1.226 pemilih terdaftar, dengan margin error sebesar 3,5 persen menunjukkan bahwa mayoritas penduduk AS tidak menginginkan Trump menjadi presiden lagi.
"Hampir 60 persen suara orang dewasa tidak menginginkan Trump, sementara, 36 persen lainnya menyatakan setuju mendukung Trump, namun tidak dalam waktu dekat, melainkan pada empat tahun mendatang," kata hasil survei Marist tersebut.
Survei yang dirilis pada Senin (27/3) itu, dilakukan sejak 20-23 Maret, setelah Trump diperkirakan akan menghadapi tuntutan dari aksa Distrik Manhattan Alvin Bragg terkait dengan pembayaran "uang suap" senilai 130.000 dolar (Rp 1,9 miliar) kepada bintang porno Stormy Daniels.
Dimuat
New York Post, Selasa (28/3), sebanyak 56 persen penduduk dewasa di AS menurut investigasi kriminal yang dilakukan Trump, termasuk keterlibatannya dalam dokumen rahasia yang disimpan dan kerusuhan di Gedung Capitol, sedangkan 41 persen percaya bahwa Trump telah dituduh.
Selain itu, jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa dukungan Trump telah menurun, dari 42 persen pada 2022 lalu, menjadi 39 persen pada tahun ini, dengan 51 persen menentang dan memiliki pandangan yang tidak baik tentang mantan presiden tersebut, termasuk kelompok Kristen Injil di negaranya.
BERITA TERKAIT: