Pekerja di Otoritas Konservasi dan Pengelolaan Wular (WUCMA), Showkat Ahmad, mengatakan ia pertama kali melihat spesies bebek ekor panjang pada Januari lalu, seraya menunjukkan bebek yang berjumlah lima ekor dari kameranya.
Berdasarkan laporan yang dimuat
The Print, berita itu langsung menyebar dengan cepat ke telinga para ahli burung dan ahli ornitologi setempat. Spesies bebek lainnya, Smew, juga ditemukan oleh Direktur Dana Konservasi Satwa Liar (YPJK), Bilal Nasir Zargar, tiga hari kemudian.
“Bebek ekor panjang terakhir terlihat di Kashmir pada 84 tahun lalu atau sekitar 1939. Sementara spesies bebek Smew telah ditemukan di Kashmir setelah 116 tahun,†tulis The Print dalam laporannya, Selasa (21/3).
Biasanya, bebek ekor panjang berwarna warni ini hidup di sekitar Kutub Utara dan Antartika. Sedangkan bebek Smews merupakan spesies yang berasal dari Eurasia dan Eropa, dan jarang mengunjungi berbagai bagian anak benua India.
Penemuan spesies bebek langka itu telah mengejutkan para ahli burung, sebab spesies burung langka lainnya juga terlihat di Danau Wular, seperti elang ekor putih, elang imperial, bebek berumbai, lapwing utara, common shelduck, dan lain sebagainya.
Kini Danau Wular yang telah banyak berubah selama beberapa tahun terakhir memerlukan banyak perbaikan yang serius, mengingat banyak spesies langka yang telah bermigrasi ke wilayah J&K.
Pada 2018 lalu, pemerintah wilayah serikat (UT) telah menyetujui Rencana Aksi Wular senilai 200 crore atau senilai dua miliar rupiah untuk pelestarian dan pengelolaan danau. Akan tetapi karena kawasan tersebut begitu besar untuk dikelola, WUCMA juga memerlukan kerja sama yang baik dari masyarakat setempat untuk perlindungan Danau Wular.
BERITA TERKAIT: