Kuasa usaha dari misi tetap China untuk PBB, Dai Bing, menyerukan itu dalam rapat Dewan Keamanan (DK) PBB, dengan mengatakan pihaknya mendukung dialog inklusif di negara itu.
Menurut Dai, meski situasi politik di Sudan telah mengalami beberapa kemajuan, namun negara tersebut tetap membutuhkan bantuan, lantaran situasi ekonomi dan kemanusiaan masih memprihatinkan setelah berbagai konflik.
Dalam penjelasannya, Dai menilai bahwa kurangnya pendanaan internasional menjadi hambatan untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Sudan, khususnya masalah kemanusiaan.
"Kami meminta negara-negara terkait dan lembaga keuangan internasional untuk segera melanjutkan bantuan ekonomi ke Sudan dan tanpa syarat," kata Dai, dimuat
China ORG pada Selasa (21/3).
Utusan China itu juga kembali mendesak agar DK PBB mencabut sanksinya kepada Sudan, dengan mengatakan bahwa keadaan di lapangan sudah membaik, dan sanksi itu justru dapat menghambat pemerintah Sudan untuk melakukan pembangunan dan memperbaiki kondisi sosio-ekonomi negaranya.
Untuk itu, Dai, dalam rapat DK PBB menentang dan mengajukan keberatan atas pengenaan sanksi yang terus berlanjut di negara itu.
"Kami menentang politisasi dan pengabadian tindakan sanksi, dan mendesak pihak-pihak terkait untuk melihat secara langsung situasi yang membaik di negara ini, berhenti menggunakan sanksi untuk manipulasi politik, dan melakukan upaya untuk pencabutan sanksi," tutup Dai dalam pembicaraannya.
BERITA TERKAIT: