Dilaporkan
The National, Jumat (17/3), para pejabat Mesir mengatakan pertemuan yang dijadwalkan Minggu (19/3) akan diadakan di kota wisata Laut Merah, Sharm El Sheikh.
Pertemuan keempat perwakilan terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem ketika faksi bersenjata bentrok dengan pasukan keamanan Israel, menyebabkan banyak warga sipil dan militan tewas sementara beberapa serangan oleh warga Palestina terhadap Israel juga menimbulkan korban.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis menyebutkan setidaknya tiga warga Palestina di kota Jenin, Tepi Barat tewas di eksekusi tentara Israel.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Israel Yaov Gallant berjanji untuk membalas para pelaku serangan pinggir jalan, yang menurut pejabat Israel mungkin terkait dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
“Siapa pun yang melakukan, akan menyesal telah melakukan serangan terhadap warga Israel dan negara Israel,†kata Gallant saat mengunjungi perbatasan Israel-Lebanon. Menambahkan bahwa ia dan jajarannya akan memberi balasan.
Selain pertemuan Minggu, akan ada negosiasi tidak langsung yang dimediasi oleh pejabat AS dan Mesir antara pejabat Israel dan perwakilan kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam.
Pejabat terkait mengatakan, dalam pertemuan itu juga membahas kemungkinan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.
Para pejabat Mesir mengatakan Hamas telah memberitahu Kairo pada Kamis bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan kembali keikutsertaannya dalam pertemuan Sharm El Sheikh.
Mereka mengatakan Hamas telah mengutip rencana pemerintah Israel untuk melakukan serangan ke beberapa kota Tepi Barat, tampaknya untuk menangkap militan yang terlibat dalam serangan.
Pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel telah terjadi sejak kedua musuh itu berperang selama 11 hari pada Mei tahun lalu.
Negosiasi pertukaran terhenti ketika Israel keberatan dengan pembebasan individu-individu tertentu yang termasuk dalam daftar tahanan yang ingin dibebaskan oleh Hamas dan Jihad Islam.
Dalam pertempuran tahun 2022, Israel melancarkan ratusan serangan udara terhadap sasaran militan di Gaza, sementara Hamas dan militan lainnya menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel. Lebih dari 250 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.
BERITA TERKAIT: