Berdasarkan laporan yang dimuat
BBC pada Kamis (16/3), sebagian besar korban merupakan pengungsi yang tinggal di rumah kontainer di provinsi Sanliurfa dan Adiyaman sejak bencana gempa melanda pada 6 Februari.
"Tim penyelamat masih mencari lima orang yang dilaporkan hilang di tiga lokasi, setelah banjir bandang mengubah jalan di provinsi Adiyaman dan Sanliurfa menjadi sungai, menghanyutkan mobil, menggenangi rumah dan tempat perkemahan yang basah kuyup untuk melindungi korban gempa," kata Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu dalam laporannya.
Menurut Gubernur Sanliurfa, Salih Ayhan, banjir ini merupakan yang terparah yang pernah melanda provinsi tersebut. Untuk itu ia mengimbau warga agar tidak berada di lantai dasar dan atau ruang bawah tanah rumah mereka.
Sementara di provinsi Adiyaman, dua orang dilaporkan tenggelam akibat gelombang air yang menyapu rumah kontainer yang mereka tempati.
Sebuah rumah sakit yang terendam banjir pun telah memindahkan ratusan pasiennya ke tempat yang lebih aman.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri telah mengutus Menteri Soylu ke dua wilayah terdampak banjir. Sementara beberapa tokoh oposisi terkemuka juga akan mengunjungi Sanliurfa, dengan menjanjikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dari para korban.
BERITA TERKAIT: