Dikutip dari
MAP News, Jumat (17/1), dalam persidangan di sesi ke-42 pada Kamis, Dewan Eksekutif membahas rancangan strategi itu setelah Aljazair memutuskan untuk bermanuver, dan ingin mengadopsi dokumen yang dimaksudkan untuk memungkinkan partisipasi luas di semua kemitraan Uni Afrika.
Dewan Eksekutif memutuskan untuk merujuk pemeriksaan rancangan strategi ini ke badan musyawarah, bekerja sama erat dengan Komisi Uni Afrika, termasuk dalam masalah partisipasi dan klasifikasi kemitraan UA.
Namun, keputusan itu telah ditunda oleh Dewan, karena banyaknya negara yang menyatakan keberatan untuk mengadopsi draf dokumen kemitraan tersebut.
Menurut sebagian besar negara Afrika, termasuk Maroko, yang menolak dengan tegas manuver itu, hal tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap keputusan Kepala Negara Afrika yang membingkai partisipasi ini.
Uni Afrika kini akan melanjutkan pertemuannya dalam KTT yang dijadwalkan pada 18 dan 19 Februari. Maroko sendiri dalam sesi tersebut akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita.
BERITA TERKAIT: