Upaya Barat tidak akan menghentikan kemitraan pertahanan Rusia-India, kata
Direktur Pelaksana dan CEO BrahMos Aerospace, Atul Dinkar Rane, mengatakan kepada kantor berita
TASS pada Rabu (8/2) bahwa hubungan India-Rusia tidak poernah goyah.
"Perasaan pribadi saya - tidak pernah!" katanya, menanggapi pertanyaan tentang apakah negara-negara Barat dapat menghentikan kerja sama pertahanan dan keamanan India-Rusia.
Kerja sama India-Rusia dalam mengembangkan rudal jelajah supersonik BrahMos terus berjalan dengan baik.
Ketika Barat meluncurkan sanksinya kepada Rusia sebagai dampak dari invasi di Ukraina, India termasuk yang tidak ikut bergabung, dan sanksi sepihak Barat yang dikenakan pada Rusia itu tidak mempengaruhi pengoperasian BrahMos Aerospace.
BrahMos adalah rudal jelajah supersonik yang diproduksi oleh Perusahaan Patungan BrahMos Aerospace Indo-Rusia. Rudal itu telah dikembangkan oleh Asosiasi Riset dan Produksi Mesin-Building Rusia yang terletak di kota pinggiran kota Reutov dekat Moskow, dan Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO).
"Hubungan antara ilmuwan India dan teknolog Rusia saat ini sangat dalam sehingga tidak mungkin untuk memutuskannya," tegas Rane.
Ancaman apa pun tidak akan mempengaruhi komitmen India, sekalipun di atas hukum. Rane dengan tegas mengatakan, bahwa sampai saat ini lebih mudah bekerja dengan Rusia, terutama dalam bidang pertahanan, karena kedua negara bekerja berdasarkan rasa saling percaya.
India juga tidak menemukan masalah untuk rantai pasokan,
"Kami juga tidak memiliki masalah dalam berdiskusi, tidak ada masalah dalam bepergian dan berbicara satu sama lain," tutupnya.
Rudal BrahMos diluncurkan untuk pertama kalinya pada tahun 2001. Versi yang berbeda beroperasi di ketiga cabang Angkatan Bersenjata India: Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Mengenai asal usul nama BrahMos dinamai dari Sungai Brahmaputra di India dan Sungai Moskva di Rusia.
BERITA TERKAIT: