Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dilaporkan telah memberi pengarahan kepada hampir 150 diplomat asing dari 40 kedutaan di Washington pada Senin (6/2).
“Kami ingin memastikan bahwa kami berbagi sebanyak mungkin dengan negara-negara di seluruh dunia yang mungkin juga rentan terhadap jenis operasi ini,†kata pejabat senior AS, seperti dikutip
Reuters.
Informasi terkait pengarahan tersebut pertama kali dimuat oleh
The Washington Post.
Pada kesempatan itu, AS mengatakan balon yang memasuki wilayah udara AS pada akhir Januari dan terbang di atas lokasi militer itu bukanlah balon cuaca seperti dalih China.
Balon tersebut dikatakan sebagai sebuah pesawat yang digunakan untuk spionase dan dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
AS juga menjelaskan, panel surya pada balon tidak sesuai untuk sebuah balon cuaca. Di samping itu, jalur penerbangannya tidak sesuai dengan arah angin. Alih-alih, balon itu dilengkapi dengan kemudi dan baling-baling.
Jet tempur F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS telah dikerahkan untuk menembak jatuh balon di lepas pantai Carolina Selatan pada Sabtu (4/2), sepekan setelah balon itu pertama kali ditemukan.
China menyebutnya sebagai balon cuaca yang tidak sengaja terbang ke wilayah udara AS. Beijing juga mengutuk aksi penembakan balon dan menilai reaksi Washington berlebihan.
Meskipun analis masih belum mengetahui ukuran armada balon, seorang pejabat AS mengatakan telah ada lusinan misi serupa sejak 2018.
BERITA TERKAIT: