Juru Bicara Kantor Kepresidenan Taiwan Lin Yu-chan mengatakan Tsai berbicara dengan Pavel selama 15 menit dalam suasana yang harmonis, menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Joseph Wu juga hadir dalam percakapan tersebut.
Lin mengutip Pavel yang memberi tahu Tsai bahwa Taiwan adalah mitra yang dapat dipercaya, menambahkan bahwa Republik Ceko berdiri teguh di sisi demokrasi dan mendukung Taiwan dalam mempertahankan sistem demokrasi yang hidup bebas dari paksaan otoriter.
"Republik Ceko akan meningkatkan kerja sama dengan Taiwan dalam semua aspek," kata Lin, seperti dikutip dari
Taipei Times, Selasa (31/1).
Percakapan tingkat tinggi antara pemimpin dunia dengan Taiwan merupakan suatu yang jarang terjadi. Banyak dari mereka menghindari interaksi publik dengan Taiwan dan presidennya dengan alasan tidak ingin memprovokasi China, ekonomi terbesar kedua di dunia.
Sebelumnya dalam wawancara dengan Radio Ceko, Pavel mengatakan dia akan mendukung hubungan negaranya dengan Taiwan, investor besar di Republik Ceko.
Sementara mengakui prinsip satu China, para pejabat Ceko telah membina hubungan dekat dengan Taiwan. Pavel mengatakan kebijakan "satu China" harus dilengkapi dengan prinsip "dua sistem".
“Tidak ada salahnya kita menjalin hubungan khusus dengan Taiwan yang sistemnya lain,†kata Pavel.
“Jelas merupakan kepentingan kami untuk mempertahankan bisnis aktif dan mungkin juga hubungan ilmiah dengan Taiwan," tambahnya.
Pavel, seorang pensiunan jenderal yang menjabat sebagai Kepala Komite Militer NATO dari 2015 hingga 2018, mengalahkan miliarder populis Andrej Babis dalam putaran pemilihan presiden yang betlangsung pada Sabtu pekan lalu.
Dia dijadwalkan mengambil sumpah jabatan pada 9 Maret dan menggantikan Presiden Ceko Milos Zeman, yang mempromosikan hubungan persahabatan dengan China dan Rusia hingga Moskow menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
BERITA TERKAIT: