Wali Kota Claudia Sheinbaum melalui akun Twitter-nya mengatakan, kecelakaan itu terjadi di Jalur 3 sistem metro ibukota, di antara stasiun Potrero dan La Raza.
"Ada 57 orang terluka, beberapa dengan luka ringan, yang dalam keadaan apapun pergi ke rumah sakit, dan sayangnya satu kematian," kata Sheinbaum.
Seperti dimuat
The Guardian pada Minggu (8/1), empat orang penumpang sempat terjebak di antara reruntuhan untuk sementara waktu, termasuk seorang masinis yang saat ini dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sementara itu, seorang tukang listrik, Edgar Montiel, yang berada di salah satu kereta mengatakan bahwa ia sangat beruntung memutuskan untuk pindah dari gerbong terakhir sebelum kecelakaan. Pasalnya gerbong yang ia naiki sebelumnya terlihat sangat hancur dalam insiden tersebut.
“Kedengarannya sangat kuat. Saya baru saja memejamkan mata ketika merasakan gerbong kereta terbentur dan melemparkan saya,†kata Montiel kepada
Associated Press.
Menurut laporannya, banyak penumpang yang menjerit dan menangis minta tolong. Setelah listrik di kereta padam dan banyak asap mulai keluar, sebagian orang semakin panik dan kesulitan untuk bernapas.
"Asap membuat kami tidak bisa bernapas dengan baik,†tambahnya.
Sistem kereta bawah tanah Mexico City ini memiliki jalur sepanjang 140 mil dan 195 stasiun. Per hari, kereta tersebut bisa melayani rata-rata 4,6 juta penumpang.
Sejumlah kecelakaan sering terjadi di metro dalam beberapa tahun terakhir, dan sering diktirik karena pemeliharaannya yang tidak memadai. Insiden yang paling serius adalah ketika runtuhnya jembatan layang rel di Jalur 12 pada Mei 2021 lalu yang menewaskan 26 orang dan melukai lebih dari 60 orang.
BERITA TERKAIT: