Aparat mengatakan, mereka yang terluka adalah empat warga sipil dan empat polisi, menurut laporan
Xinhua.
Insiden terjadi di sektor I/10-4, di perbatasan Islamabad dan kota tetangga Rawalpindi, yang juga berdekatan dengan pasar grosir sayur dan buah.
Wakil Kepala Polisi Sohail Zafar Chatta mengatakan polisi telah menerima informasi adanya serangan. Ia bersama jajarannya segera meningkatkan keamanan di daerah itu.
Terpantau di pos pemeriksaan seorang pria dan seorang wanita yang berada di dalam mobil menunjukkan tanda mencurigakan. Saat polisi mendekat untuk memeriksa, pria itu meledakkan bahan peledak, membunuh dirinya sendiri serta petugas polisi dan penumpang wanita tersebut.
Sebelumnya, wanita itu sempat berdebat dengan polisi yang akan memeriksanya.
"Ketika polisi itu menuju ke mobil untuk memeriksanya, pria yang menemani wanita itu meledakkan rompi peledaknya," kata saksi mata, menambahkan bahwa api berkobar di dalam kendaraan setelah ledakan, menewaskan dan melukai polisi dan orang-orang di sekitar.
Ledakan terjadi sekitar 15 kilometer dari kota garnisun Rawalpindi, tempat badan intelijen militer dan pemerintah berada.
Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah Khan memperingatkan para teroris saat ini sedang mencari target lain yang bernilai tinggi di Islamabad.
Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), telah meningkatkan serangan setelah mengakhiri gencatan senjata selama sebulan dengan pemerintah bulan lalu.
Juru bicara TTP, Muhammad Khalid Khurasani, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu sebagai balas dendam atas pembunuhan seorang pemimpin senior.
Abdul Wali, alias Omar Khalid Khorasani, dianggap sebagai salah satu pemimpin TTP yang paling berpengaruh dan kejam, tewas dalam pengeboman pinggir jalan pada bulan Agustus di Provinsi Paktika Afghanistan. TTP menyalahkan intelijen Pakistan atas pembunuhan tersebut.
Bom bunuh diri Jumat terjadi beberapa hari setelah pasukan khusus Pakistan membunuh 25 tersangka militan terkait TTP dalam serangan di sebuah pusat penahanan di Bannu, sebuah distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Tersangka militan yang ditahan di sana telah mengalahkan penjaga mereka dan menyandera mereka.
Tiga tentara dan sedikitnya tiga sandera juga tewas dalam penggerebekan pasukan khusus tersebut.
Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif mengutuk serangan itu dan memberikan penghormatan kepada polisi karena menunjukkan keberanian melawan para teroris.
BERITA TERKAIT: