Kini otoritas bea cukai China tiba-tiba kembali menangguhkan impor minuman beralkohol pada Jumat (9/12). Sebanyak 11 dari 28 produk bir dan penyulingan yang didaftarkan oleh eksportir Taiwan mulai ditangguhkan.
Perusahaan yang terkena dampak termasuk Taiwan Tobacco & Liquor Corp yang dikelola negara.
Merespon kabar tersebut, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang menyebut China telah melakukan diskriminasi terhadap perusahaan di Taiwan.
"China sangat keras terhadap Taiwan dan terutama mendiskriminasi Taiwan. Mereka telah meminta Taiwan untuk melakukan ini dan melakukan itu," ujarnya seperti dimuat
Al Arabiya pada Minggu (11/12).
Su juga menuding kebijakan baru China telah melanggar aturan perdagangan internasional yang dikeluarkan WTO.
"Beijing melanggar norma-norma Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan cara mainnya sendiri dan mencampuri perdagangan melalui sarana administratif," tegasnya.
Taiwan, kata Su, berencana untuk mengajukan banding ke WTO dan akan membantu bisnis yang terkena dampak.
Beijing mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis itu sebagai bagian dari wilayahnya.
Sejak kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei pada Agustus lalu, China memberlakukan larangan baru pada impor buah dan ikan dari Taiwan sebagai pembalasan atas kunjungan, disusul dengan serangkaian latihan militer.
BERITA TERKAIT: