Laporan tentang kematian Andonov (44) dirilis saluran media sosial telegram Peleng 03 yang kemudian dirilis surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets pada hari Minggu.
"Dia meninggal pada malam hari selama pengintaian di daerah itu, bersama dengan rekannya, mungkin di tangan penembak jitu," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari
Newsweek, Selasa (7/6).
Andonov diketahui berasal dari Distrik Mogoytuysky, Wilayah Transbaikal di republik Siberia Buryatia, yang outlet berita lokalnya Gazyeta Nomer Adeen menggambarkannya sebagai "relawan paling terkenal" di kawasan itu dalam melaporkan kematiannya.
Basis data "Pembuat Perdamaian" yang dikelola Ukraina, yang berisi daftar kejahatan militer Rusia, mengatakan bahwa pada Februari 2015, Andonov mengambil bagian dalam eksekusi tawanan perang tentara Ukraina di Logvinova, Donbas di Ukraina timur, tempat ia menjadi sukarelawan.
Database menggambarkan dia sebagai tentara bayaran Rusia dan "algojo".
Juga dikenal dengan nama panggilan Vaha, Andonov adalah bagian dari kelompok tentara bayaran Wagner yang melayani Putin dalam konflik. Dia dilaporkan telah bertempur dalam operasi Rusia di Suriah dan Libya dan pada Desember 2017 dianugerahi medali untuk prestasi militer.
Kematiannya terjadi ketika dua komandan Putin lainnya, Mayor Jenderal Roman Kutuzov dan Letnan Jenderal Roman Berdnikov, dilaporkan tewas oleh artileri Ukraina di wilayah Donbas.
BERITA TERKAIT: