Selain itu, Jerman juga memperingatkan seluruh kilang di negaranya untuk mencari "segala cara"mengatasi wajib rubel tersebut.
Pada Rabu (30/3), Menteri Energi Jerman, Robert Habeck mengatakan, kini semua jalur pasokan gas telah diamankan dan kementeriannya memantau seluruh aliran pasokan keluar ataupun masuknya migas ke masing-masing kilang di Jerman.
“Kita harus meningkatkan persiapan kita atas peningkatan konflik terhadap Rusia. Dengan pengumuman rencana darurat ini, satgas krisis migas kini telah kami bentuk,†ujar Habeck, seperti dikutip
South Morning China Post.
Habeck menjelaskan, satgas ini beranggotakan staf kementerian energi dan badan regulasi migas Jerman beserta operator masing-masing kilang. Tugas mereka adalah memantau aliran gas yang dimaksud secara seksama, bila perlu, mencari solusi alternatif sebagai bentuk antisipasi berhentinya pasokan gas Rusia, jika datang.
Kepada Badan Regulasi Migas Jerman (
Bundesnetzagentur), Klaus Mueller juga mengatakan, tujuan dari pengumuman darurat ini adalah untuk mencegah hilangnya pasokan yang dibutuhkan kilang jerman, dan mencari solusi alternatif bila gas Rusia tiba-tiba berhenti mengalir kesana.
Pada 23 Maret 2022, Putin telah mengumumkan bahwa negara yang terdaftar sebagai list "negara tak bersahabat'. Nantinya negara yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas krisis di Ukraina diwajibkan menggunakan rubel sebagai satu-satunya valuta yang diterima untuk melakukan impor gas. Salah satu dari negara tidak bersahabat itu adalah Jerman.
BERITA TERKAIT: