Macron, yang akan mengikuti pemilihan presiden untuk masa jabatan keduanya pada 10 April mendatang menyampaikan janjinya dalam sebuah wawancara dengan radio France Bleu pada Selasa (22/3), waktu setempat.
“Saya ingin memperkenalkan kupon makanan untuk membantu rumah tangga paling sederhana dan kelas menengah menghadapi biaya tambahan ini," kata Macron, menekankan bahwa Ukraina dan Rusia adalah lumbung sejati untuk pasokan makanan internasional, seperti dikutip dari
, Rabu (23/3).
Macron telah mempertimbangkan ide voucher makanan sejak Desember 2020, dan sekarang menjadikannya salah satu janji kampanyenya.
Belum diketahui berapa jumlah voucher yang akan digunakan, produk apa yang akan dicakup, bagaimana tepatnya mereka akan didistribusikan dan siapa yang berhak menerimanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: