Salah satu yang memutuskan untuk mundur dari pasar Rusia adalah Rio Tinto, raksasa pertambangan asal Australia. Pengumuman mundurnya Rio Tinto disampaikan juru bicara perusahaan tersebut pada Kamis (10/3) waktu setempat.
"Kami mengakhiri semua hubungan komersial yang dimilikinya dengan bisnis Rusia mana pun," kata perusahaan tersebut, seperti dikutip dari
9News, Jumat (11/3).
Rio Tinto sebelumnya mengatakan tidak memiliki aset operasional atau karyawan untuk ditarik keluar dari Rusia, atau Ukraina, tetapi langkah itu dilakukan ketika perusahaan-perusahaan Barat mendapat tekanan yang meningkat untuk keluar dari Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
Pengumuman dari perusahaan Anglo-Australia datang setelah seorang eksekutif puncak mengatakan pada hari Rabu bahwa perusahaan sedang mencari sumber bahan bakar alternatif untuk operasi tembaga Mongolia di Oyu Tolgoi, tetapi tidak percaya dapat berhenti membeli dari Rusia sama sekali.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: