Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan hal itu saat ia berbicara pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Senin (21/2) waktu setempat.
"Kami menuntut Rusia untuk kembali ke meja perundingan. Kami mengutuk perintah untuk mengerahkan pasukan pendudukan tambahan Rusia di wilayah Ukraina," kata Kyslytsya, seperti dikutip dari
AP.
Saat ini, seluruh anggotaan PBB memusatkan perhatiannya pada tindakan Rusia yang semena-mena mengumumkan kemerdekaan wilayah timur Ukraina yang selama ini diduduki separatis.
Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk telah melanggar hukum intgernsional dan menentang kesepakatan damai yang tercantum dalam Perjanjian Minsk.
Kyslytsya menekankan bahwa Ukraina menuntut penarikan pasukan Rusia segera dari wilayah yang diduduki di Ukraina timur.
Anggota Dewan Keamanan melakukan pertemuan darurat untuk membahas langkah-langkah Putin yang dalam pidatonya di televisi negara menyatakan ia mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
Perwakilan dari Albania, Prancis, India dan Brasil telah berbicara dalam pertemuan tersebut. Mereka menekankan perlunya de-eskalasi dan dialog diplomatik.
Perwakilan Albania Ferit Hoxha mungkin yang paling keras bersuara. Ia dengan lantang mengatakan, Moskow telah membuat langkah serupa di Georgia pada 2008 dan Krimea.
“Lalu, siapa selanjutnya?" tanya Ferit Hoxha. “Setiap negara bagian PBB harus waspada.â€
BERITA TERKAIT: