Dalam kunjungannya, Gantz, yang merupakan menteri pertahanan Israel pertama yang secara resmi mengunjungi negara Teluk itu didampingi beberapa pejabat tinggi militer dan keamanan, termasuk kepala angkatan laut Laksamana David Saar Salama.
Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan Gantz dan rombongan tiba di Bahrain dengan menumpang pesawat milik Angkatan Udara.
“Pesawat yang membawa delegasi tersebut adalah pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) pertama yang mendarat di Bahrain,†kata kementerian, seperti ditutup dari
AP, Kamis (3/2).
“Sepanjang kunjungan, menteri diharapkan untuk melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi di lembaga pertahanan Bahrain dan dengan kepemimpinan Kerajaan,†tambahnya.
Kunjungan itu dilakukan kurang dari dua tahun setelah negara Bahrain menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, menjadi negara Arab keempat yang melakukannya setelah sekutu dekat Uni Emirat Arab, serta Mesir dan Yordania.
Tahun lalu Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid melakukan kunjungan menteri pertama ke Bahrain, di mana ia meresmikan sebuah kedutaan di Manama.
Normalisasi antara Bahrain dan Israel adalah salah satu dari serangkaian perjanjian yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
Tidak segera jelas apakah pembicaraan internasional tentang program nuklir Iran akan dibahas selama kunjungan Gantz.
Gantz melakukan perjalanan ke Maroko akhir tahun lalu, setelah kerajaan Afrika Utara setuju untuk menjalin hubungan penuh dengan Israel dalam pakta lain yang ditengahi AS.
Dalam kunjungan itu, kedua negara menandatangani kesepakatan yang dibuat untuk memudahkan Maroko membeli produk dari industri pertahanan Israel.
BERITA TERKAIT: