Bulgaria Dukung Upaya Diplomatik untuk Redakan Ketegangan NATO-Rusia Terkait Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 28 Januari 2022, 06:43 WIB
Bulgaria Dukung Upaya Diplomatik untuk Redakan Ketegangan NATO-Rusia Terkait Ukraina
Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov/Net
rmol news logo Langkah diskusi diplomatik untuk meredakan ketegangan di perbatasan Ukraina juga disuarakan Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov.

Dalam pernyataannya dalam pertemuan parlemen, Kamis (27/1), Petkov memandang pentingnya jalur diplomasi dan kabinetnya telah memutuskan untuk memprioritaskan segala cara untuk membantu mengurangi ketegangan antara NATO dan Rusia terkait konflik Ukraina.

"Pemerintah Bulgaria telah memutuskan untuk memperbarui strategi keamanan negara dan untuk mempersiapkan kelompok militer batalyon di bawah komando," ujar Petkov, seperti dikutip dari Euronews.  Ia juga menambahkan bahwa semua itu bertujuan untuk pertahanan saja. Tidak ada maksud mencampuri atau menambah ketegangan.

“Pemerintah telah memutuskan untuk memprioritaskan strategi Bulgaria, serta menggunakan semua peluang melalui cara diplomatik untuk menyelesaikan konflik ini. Strategi pertahanan kami akan didasarkan pada tentara Bulgaria. Tentara kami akan menjadi pemimpin, termasuk Pasukan Bulgaria, komando Bulgaria, dan kepemimpinan militer Bulgaria,” katanya.

Pengumuman pemerintah Bulgaria itu muncul setelah Spanyol dan Belanda mengumumkan keinginannya untuk mengirim kapal dan jet tempur ke wilayah Bulgaria.

Namun, baik Perdana Menteri maupun Menteri Pertahanan tidak berkomentar tentang kemungkinan penempatan militer.

Situasi tegang antara Ukraina dan Rusia juga menjadi fokus masyarakat Bulgaria, dan seperti biasa, orang-orang Bulgaria terbagi dalam pendapat mereka masing-masing.

Ada yang mengatakan bahwa sebagai anggota NATO, Bulgaria harus adil. "Tetapi juga tidak baik memiliki kapal di Laut Hitam. Anda tidak bisa 'bergabung' atau 'melawan'.  Begitu kita berada dalam aliansi, kita harus melakukan bagian kita," kata seorang warga Sofia.

"Negara memiliki orientasi, dan harus membuat keputusan. Bagaimanapun, ini demokrasi," kata yang lainnya.

Namun begitu, ada banyak masyarakat Bulgaria yang mengharapkan ketegangan di Ukraina bisa diselesaikan.

"Kita menginginkan perdamaian, tetapi kita sedang bersiap untuk perang," keluh yang lain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA