Hal itu disoroti selama Rapat Komite Sentral ke-8 yang digelar untuk keenam kalinya oleh Biro Politik Komite Sentral WPK di gedung kantor Komite Sentral Partai pada Rabu (19/1).
"AS dengan kejam mengecam negara kita melakukan tindakan bodoh dengan menerapkan 20 sanksi. Pemerintah AS saat ini melakukan manuver untuk merampas hak RRDK untuk membela diri," tulis
.
Partai menekankan, semua fakta dengan jelas membuktikan bahwa kebijakan bermusuhan terhadap RRDK akan ada di masa depan selama ada entitas imperialisme AS.
"Kebijakan bermusuhan dan ancaman militer oleh AS telah mencapai garis bahaya dan tidak dapat diabaikan lagi, meski ada upaya tulus kami," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: