Sumber mengatakan, pertemuan keduanya bukan tentang kejahatan transnasional atau Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), seperti yang diduga beberapa pihak.
"Pembicaraan mereka membahas politik, ekonomi dan kerja sama bilateral secara umum," kata sumber tersebut, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Sabtu (20/11).
Stabilitas regional serta situasi di Myanmar, dan juga pemberian bantuan kepada pihak-pihak yang terkena dampak di negara tetangga, menjadi bahasan utama Cohen dan Prayut, tambah sumber itu.
Pertemuan yang berlangsug di Gedung Thai Khu Fa selama sekitar 45 menit itu juga membahas keamanan ekonomi, bidang kerjasama Thailand-AS serta komitmen Amerika Serikat untuk mendukung Thailand yang akan memimpin forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tahun depan
“Ketika membahas situasi politik di Thailand, pihak Thailand mencoba memberikan pemahaman lebih lanjut tentang konteks lokal yang mendasari masalah tersebut, yang tampaknya dimengerti oleh AS," lanjutnya.
Selain bertemu Prayut Cohen juga melakukan diskusi bersama Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwon di Gedung Komando 1, dan sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional Thailand Jenderal Supot Malaniyom di Gedung Merah.
"Cohen akan mengunjungi dua negara lagi di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) setelah meninggalkan Thailand," kata sumber itu.
BERITA TERKAIT: