Operasi dilakukan di sebuah rumah sakit di Curitiba, Brasil bagian selatan pada Juli, yang diawasi oleh ahli bedah Dr. Alcides Branco. Ia juga menjadi penanggung jawab operasi.
Sementara pasien merupakan seorang pengusaha berusia 61 tahun bernama Edmilson Dalla Vecchia Ribas. Pada Senin (2/8), ia telah dinyatakan pulih sepenuhnya dan dipulangkan.
"Saya meninggalkan rumah sakit tanpa mendapat insulin. Ini adalah kemenangan bagi obat-obatan dan Dr. Alcides," ujarnya, seperti dikutip
Agencia Brazil.
Dr. Alcides menuturkan, prosedur operasi menggunakan robot akan membantu visualisasi tiga dimensi sehingga dapat lebih efisein. Pasien sendiri, lanjutnya, memiliki karakteristik obesitas Sindrom Metabolik, sehingga perawatan diabeter tidak merata.
Selama ini, pasien telah diterapi dengan diet, pil, dan insulin. Namun sayangnya tidak berhasil.
"Pembedahan metabolik adalah alat yang sangat baik untuk membantu menyelamatkan orang-orang ini... Tujuan utama dari operasi diabetes adalah untuk merangsang pankreas memproduksi insulin," jelasnya.
Dalam operasi ini, terdapat robot dengan empat lengan mekanis, berputar hingga 360 derajat. Itu juga dilengkapi dengan kamera yang mampu melakukan zoom 20 kali dan menghasilkan gambar 3 dimensi, memberikan operasi yang lebih presisi, lebih cepat, dan kurang invasif daripada yang konvensional melalui laparoskopi video.
Selain Ribas, sudah ada dua pasien yang juga menderita diabetes, yang sudah mendaftar untuk operasi robotik. Namun operasi ini tidak dianjurkan bagi orang yang didiagnosis menderita diabetes lebih dari 7 tahun, berusia di atas 70 tahun atau menderita obesitas.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 8,5 persen orang di atas 18 tahun dilaporkan menderita diabetes, dengan mayoritas dari mereka didiagnosis dengan diabetes tipe 2. Pada 2019, diabetes menyumbang 1,5 juta kematian di seluruh dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: