Pengumuman tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah Gabriel Attal dalam senuah konferensi resmi pada Selasa (13/7) waktu setempat.
"Putaran pertama pemungutan suara akan berlangsung pada 10 April, dan yang kedua akan menyusul dua minggu kemudian pada 24 April," kata Attal dalam pengumumannya, seperti dikutip dari
AFP.
Pemilihan legislatif yang juga dilakukan setiap lima tahun sekali akan digelar pada 12 dan 19 Juni mendatang.
Presiden Emmanuel Macron akan mengakhiri masa jabatan lima tahunnya pada 13 Mei 2022, dan sesuai dengan aturan Prancis, pemilihan baru harus diadakan sebelum penghentian mandat.
Hingga saat ini, sang petahana Macron yang membentuk partai La Republique en Marche (LREM) dan ikut serta dalam pemilu 2017, belum membuat pengumuman resmi pencalonannya untuk pemilihan presiden mendatang
Saingannya, termasuk pemimpin sayap kanan Marine le Pen dari partai National Rally (RN), pemimpin sayap kanan Xavier Bertrand dari partai Les Republicains, pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon dari partai France Insoumise, mantan Menteri Kehakiman Rachida Dati dan Walikota Paris Anne Hidalgo adalah beberapa tokoh politik yang telah mengumumkan pencalonan mereka atau telah menyatakan minatnya pada pemilu.
Pilpres 2022 diperkirakan akan diperebutkan secara ketat di tengah keretakan sosial dan politik di Prancis yang meningkat oleh pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, meningkatnya kekerasan, Islamofobia, dan juga pengangguran.
BERITA TERKAIT: