Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ancam Bunuh Malala Yousafzai, Ulama Garis Keras Pakistan Dijebloskan Ke Penjara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 11 Juni 2021, 21:54 WIB
Ancam Bunuh Malala Yousafzai, Ulama Garis Keras Pakistan Dijebloskan Ke Penjara
Dalam wawancara dengan Vogue, Malala mempertanyakan soal pernikahan/Net
rmol news logo Seorang ulama garis keras di Pakistan dijebloskan ke dalam jeruji besi setelah membuat ancaman pembunuhan terhadap aktivis pendidikan perempuan yang juga peraih Nobel Malala Yousafzai.

Ancaman itu muncul karena dia menentang komentar terbaru Malala mengenai pernikahan.

Untuk diketahui, nama Malala dikenal dunia karena upayanya memperjuangkan pendidikan bagi anak perempuan, terutama di negara asalnya, Pakistan.

Aksinya itu menyulut kemarahan dari kelompok Taliban yang menentang dan bahkan mencoba membunuh Malala dengan cara menembaknya saat dia berusia 15 tahun. Namun nyawa Malala berhasil diselamatkan. Sejak saat itu, dia semakin gencar menyuarakan perjuangannya.

Baru-baru ini, wanita lulusan Oxford tersebut muncul di sampul majalah mode ternama Vogue. Dalam wawancara dengan majalah itu, Malala mempertanyakan soal apakah persatuan hukum alias pernikahan antara pasangan itu diperlukan.

"Jika Anda ingin memiliki seseorang dalam hidup Anda, mengapa Anda harus menandatangani surat nikah, mengapa tidak menjadi kemitraan saja?" ujar Malala dalam kutipan wawancara dengan Vogue.

Wawancara Malala itu pun kemudian menuai kontroversi, terutama di Pakistan. Bahkan anggota parlemen di provinsi asalnya, Khyber Pakhtunkhwa, berdebat soal hal tersebut. Sebagian dari mereka menilai bahwa komentar Malala bertentangan dengan Islam.

Selain anggota parlemen, ada juga seorang ulama garis keras di Pakistan yang lantang menyuarakan penentangannya atas komentar Malala. Dia adalah Sardar Ali. Dalam sebuah kegiatan keagamaan lokal di kota barat laut Lakki Marwat pekan lalu, dia mengkritik Malala dengan tajam.

"Malala bermimpi untuk menjadi perdana menteri negara itu tetapi mempromosikan kecabulan," kata Sardar Ali.

Sayangnya, bukan hanya kritik, dia juga melontarkan ancaman pada Malala. Dalam kesempatan yang sama, dia mengatakan bahwa dia akan meledakkan Malala dalam serangan bunuh diri jika dia kembali ke Pakistan.

Ancamannya itu pun segera ditindaklanjuti oleh polisi setempat. Hanya selang beberapa hari setelah ancaman itu, Sardar Ali pun diamankan dan dijebloskan ke penjara karena didakwa membuat ancaman, ujaran kebencian, dan menghasut terorisme.

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh sejumlah pejabat senior kepolisian Pakistan kepada AFP. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA