Penyakit itu, yang disebut-sebut tidak menyerang manusia, diperkirakan disebarkan oleh lalat atau nyamuk.
Wabah tersebut merupakan penyakit baru di Thailand dan telah menginfeksi lebih dari 6.700 sapi dan kerbau di 35 provinsi di seluruh negeri, demikian disampaikan wakil juru bicara pemerintah Traisulee Traisaranakul pada Minggu (23/5) waktu setempat.
"Perdana menteri prihatin dengan penyelundupan sapi dan kerbau dari negara tetangga, yang merupakan faktor penting dalam penyebaran penyakit, serta pergerakan domestik tanpa izin," kata Traisulee, seperti dikutip dari
Bangkok Post.
Dia mengatakan hewan-hewan itu hanya boleh dipindahkan jika diperlukan berdasarkan pedoman dari departemen pengembangan ternak.
Menurut data resmi registrasi ternak, ada 6,2 juta sapi potong, 707.000 sapi perah, dan 1,2 juta kerbau di sekitar Thailand.
Wabah penyakit yang parah dilaporkan telah menyerang hewan-hewan tersnut di provinsi Nakhon Phanom.
BERITA TERKAIT: