Masih Ditinjau Badan Obat Eropa, Jerman Mulai Diskusi Dengan Rusia Untuk Boyong Vaksin Sputnik V

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 09 April 2021, 08:40 WIB
Masih Ditinjau Badan Obat Eropa, Jerman Mulai Diskusi Dengan Rusia Untuk Boyong Vaksin Sputnik V
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn/Net
rmol news logo Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengumumkan bahwa negaranya akan terlibat dalam diskusi dengan pemerintah Rusia untuk pembelian vaksin virus corona Sputnik V, yang saat ini sedang dalam tinjauan bergulir oleh European Medicines Agency (EMA).

Hal itu disampaikan Spahn dalam sebuah pernyataan di stasiun radio regional WDR. pada Kamis (8/4) waktu setempat.

"Saya menjelaskan atas nama Jerman kepada Dewan Menteri Kesehatan Uni Eropa, bahwa kami akan berdiskusi secara bilateral dengan Rusia, pertama-tama untuk mengetahui kapan dan berapa jumlah yang dapat dikirimkan," katanya, seperti dikutip dari Euro News, Kamis (8/4).

Spahn mengatakan bahwa Komisi Eropa telah mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka tidak akan bernegosiasi atas nama 27 negara anggota untuk membeli vaksin Sputnik V sebagai sebuah blok.

Hingga saat ini, vaksin virus corona buatan Rusia sudah terdaftar di 59 negara tetapi belum menerima lampu hijau dari EMA.

Menurut hasil uji klinis Fase III yang diterbitkan Lancet, vaksin ini telah terbukti 91,6 persen efektif. Efek samping yang paling umum adalah penyakit seperti flu, reaksi di tempat suntikan, sakit kepala, dan kekurangan energi.

Pengumuman Spahn datang setelah negara bagian Bavaria di Jerman merundingkan 'kontrak awal' untuk menerima 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 Rusia Sputnik V, menurut pemimpin regional tersebut.

Peluncuran vaksinasi UE telah dikritik karena terlalu lambat dan beberapa negara anggota mengatakan mereka berpotensi membeli vaksin Rusia. Saat ini, Hongaria adalah satu-satunya negara anggota UE yang mengelola vaksin tersebut.

Negara-negara UE tengah berada di bawah tekanan untuk memvaksinasi lebih banyak penduduknya.

Rata-rata, negara-negara UE telah memberikan dosis pertama vaksin virus corona kepada 15 persen dari populasi orang dewasa mereka di UE, sedangkan lebih dari 60 persen orang dewasa di Inggris telah menerima dosis pertama dan lebih dari 40 persen orang dewasa di AS telah mendapatkan dosis pertama mereka. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA