Dang Dinh Quy yang mengutuk penggunaan kekerasan yang dilakukan dalam menentang demonstran pro-demokrasi oleh junta ini, menjawab pertanyaan seorang reporter tentang apakah ada dua pihak yang setara yang ingin menyelesaikan pertumpahan darah, ia menjawab bahwa saat sekarang yang ia harapkan adalah bisa melakukan interaksi dengan semua orang.
Ia lagi-lagi menekankan dialog, rekonsiliasi, kerjasama dan membangun kepercayaan dalam mencari solusi untuk situasi Myanmar.
"Jika kami membuat pihak mana pun di Myanmar merasa bahwa mereka tidak saling terkait, atau mereka merasa terisolasi, itu bisa menjadi lebih buruk. Jadi pertanyaan Anda benar, tetapi apa alternatifnya?" Dia balik bertanya. "Sangat sulit untuk mengatakan tentang alternatif lain.â€
Ia mengatakan masyarakat internasional harus terus mendukung Myanmar sehingga negara tersebut dapat menstabilkan situasi domestik, dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan perpecahan di dalam Myanmar.
ASEAN sedang melakukan upaya untuk mencari langkah-langkah untuk membantu Myanmar, kata Quy, menyerukan negara-negara untuk mendukung pekerjaan ASEAN.
Quy menambahkan bahwa ia mendukung peran Christine Schraner Burgener, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Myanmar, dan mendorongnya untuk meningkatkan koordinasi dengan ASEAN dalam masalah tersebut.
Dalam konferensi tersebut, 15 negara anggota DK PBB juga menyampaikan keprihatinan mereka atas situasi Myanmar. Mereka mengutuk penggunaan kekerasan, dan meminta pihak terkait untuk menahan diri dan melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: