Hal itu diumumkan Macron usai menggelar pertemuan di Paris dengan Mohammad Younes Menfi dan Musa al-Koni, presiden dan wakil presiden Dewan Presiden Libya, Selasa (23/3) waktu setempat.
"Mulai Senin, kedutaan kami di Tripoli akan dibuka kembali dan duta besar kami dapat kembali ke wilayah Anda," kata Macron, seperti dikutip dari Al-
Arabiya, Rabu (24/3).
Dalam kesempatan itu, Macron juga mengatakan bahwa tidak akan ada perdamaian di wilayah Sahel atau Mediterania tanpa stabilitas di Libya.
Dia juga sempat meminta Turki dan Rusia untuk menarik pasukan mereka dari Libya "secepat mungkin."
Kedutaan Prancis ditutup setelah pertempuran pecah pada 2014. Washington mengambil tindakan yang sama dan saat ini memiliki duta besar untuk Libya, tetapi berbasis di Tunisia.
Ditanya apakah AS akan mengikuti langkah Prancis, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan Selasa bahwa "segera setelah situasi keamanan mengizinkan," AS dapat membuka kembali kedutaan besarnya di Tripoli.
BERITA TERKAIT: