Dubes Antonov: Perlu Analisis Untuk Tindaklanjuti Hubungan AS-Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 21 Maret 2021, 13:48 WIB
Dubes Antonov: Perlu Analisis Untuk Tindaklanjuti Hubungan AS-Rusia
Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov/Net
rmol news logo Rusia perlu melakukan analisis untuk mengambil keputusan atas hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) yang tengah bersitegang. Untuk itu, Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov akan mengadakan pertemuan dengan berbagai lembaga.

Ketegangan antara Moskow dan Washington baru-baru ini membuat Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil pulang Antonov ke Moskow.

Antonov mengatakan, selama di Moskow ia akan melakukan banyak pekerjaan dalam waktu yang diperlukan. Ia juga akan mengadakan beberapa pertemuan dengan berbagai institusi untuk menindaklanjuti hubungan AS dan Rusia.

"Saya telah merencanakan beberapa pertemuan di Moskow di berbagai departemen. Sulit untuk mengatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan," ujarnya ketika tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York pada Sabtu (20/3).

"Penting untuk menganalisis keadaan hubungan Rusia-Amerika di mana kami berada. Pihak Rusia telah berulang kali menekankan bahwa kami tertarik pada pengembangan hubungan Rusia-Amerika sejauh yang sama dengan rekan-rekan Amerika kami. Kami hanya perlu melakukannya, ambil keputusan sekarang," lanjutnya.

Penarikan Antonov dilakukan setelah AS menuding Moskow berusaha ikut campur dalam pilpres AS 2020. Kemudian Presiden Joe Biden, dalam wawancaranya dengan ABC News pada Rabu, menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh.

Biden mengatakan ia telah mengenal Putin selama sepak terjangnya di dunia politik. Lantaran, ia menyebut, hal terpenting ketika berurusan dengan para pemimpin asing adalah mengenalnya.

Biden pun mengatakan, ia tidak yakin bahwa Putin memiliki hati. Ia bahkan setuju ketika ditanya apakah Putin seorang pembunuh.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pernyataan Biden adalah pernyataan yang sangat buruk.

Sementara itu, Biden mengatakan pihaknya akan memberlakukan lebih banyak sanksi untuk Rusia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA