Namun demikian, Dewan Pertanian dan Badan Pangan (AFA) Taiwan mengatakan kasus tersebut sebagai insiden terpisah yang tidak mungkin mempengaruhi ekspor buah secara keseluruhan ke Jepang, lapor CNA, seperti dikutip dari
Taiwan News, Sabtu (13/3).
Sebuah perusahaan Jepang bernama Wismettac Foods, Inc. mengumumkan pada 10 Maret lalu, bahwa mereka menarik kembali pisang Taiwan karena adanya 0,12 bagian per juta fungisida Pyraclostrobin, atau enam kali tingkat maksimum yang diizinkan, menurut laporan oleh Apple Daily Taiwan.
AFA mengatakan penemuan fungisida jenis itu sangat langka. Wismettac telah memberi tahu konsumen untuk mengembalikan pisang Taiwan yang dibeli antara 1 Maret dan 3 Maret.
“Jepang tidak mengirim buah itu kembali ke Taiwan tetapi menghancurkannya secara lokal,†menurut AFA.
Larangan impor tiba-tiba China atas nanas Taiwan awal Maret lalu telah memicu kampanye internasional untuk membeli lebih banyak nanas. Sejak itu, terjadi peningkatan yang signifikan atasv ekspor nanas ke Jepang dan Australia.
BERITA TERKAIT: