"Minggu lalu, kami memperkirakan bahwa 53 persen infeksi disebabkan oleh varian Inggris, dibandingkan 38 persen seminggu sebelumnya," kata juru bicara gugus tugas virus corona, Steven Van Gucht, dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
AFP, JUmat (26/2).
Varian Inggris, secara teknis diidentifikasi sebagai B.1.1.7, dan dianggap sebagai varian yang membutuhkan perhatian ekstra karena infektivitasnya yang tinggi, meskipun belum terbukti lebih berbahaya dalam hal kematian atau penyebab tingginya angka rawat inap dibanding dengan virus corona.
Di negara tetangganya, Prancis, pihak berwenang mengatakan varian Inggris sekarang menyumbang sekitar setengah dari kasus Covid-19.
Belgia pada hari Jumat mencatat peningkatan 24 persen pada infeksi dibandingkan dengan minggu sebelumnya, dengan rata-rata harian 2.300 kasus terdeteksi.
BERITA TERKAIT: