“Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin meluncurkan rudal ke Brussel, kita akan menghapus Moskow dari peta,” kata Francken dalam wawancara dengan harian
De Morgen, Selasa, 28 Oktober 2025.
Francken menegaskan kembali komitmen kolektif NATO terhadap pertahanan anggota-anggota aliansi, dan meremehkan kekhawatiran soal komitmen Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
“Bias terhadap pemerintahan Amerika begitu besar di Eropa. Tidak masuk akal. Ia secara harfiah mengatakan Amerika akan terus mendukung sekutu NATO seratus persen. Rudal jelajah ke Brussel? Itu jelas, tidak usah diperdebatkan. Putin juga tidak akan melakukan itu,” ujarnya.
Namun di tengah nada percaya diri itu, Francken memperingatkan agar tidak meremehkan kapasitas militer Rusia.
Menurutnya Rusia mampu memproduksi amunisi empat kali lebih banyak daripada seluruh NATO digabungkan dan menggarisbawahi bahwa Eropa belum memiliki komando sentral yang kuat.
Francken juga menyoroti dinamika konflik Ukraina, mengatakan Rusia sedang berjuang melawan dukungan kolektif Barat.
“Orang Ukraina bertempur dengan senjata, amunisi, dan uang kami. Tanpa itu, mereka akan kewalahan sejak lama,” kata di, menekankan bahwa bantuan Barat adalah faktor penentu dalam menahan kemajuan Rusia di medan perang.
BERITA TERKAIT: