Pakar: Turki Adalah Kekuatan Penyeimbang Antara Rusia Dan China Di Kawasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 18 Februari 2021, 18:40 WIB
Pakar: Turki Adalah Kekuatan Penyeimbang Antara Rusia Dan China Di Kawasan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan/Net
RMOL.  Turki menjadi penyeimbang kehadiran Rusia dan China di kawasan Asia Tengah. Sehingga Ankara dapat dijadikan pilihan lain selain Beijing dan Moskow.

Begitu yang dikatakan oleh Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Publik yang berbasis di Almaty, Meruert Makhmutova, seperti dikutip Yeni Safak pada Kamis (18/2).

Makhmutova mengatakan, negara-negara di Asia Tengah lebih tertarik untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama dengan Turki, alih-alih Rusia dan China, karena memiliki kesamaan bahasa, budaya, dan warisan.

Negara-negara Asia Tengah sendiri meliputi Kazakhstan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Tajikistan. Meski bukan bagian dari Asia Tengah, Azerbaijan memiliki kedekatan dengan Turki secara etnis.

"Turki adalah penyeimbang China dan Rusia dan memiliki peluang bagus untuk menjadi pemimpin negara Turki," ujar Makhmutova.

Ia mengatakan, dukungan Turki untuk membebaskan Nagorno-Karabakh dalam konflik Azerbaijan dan Armenia menjadi pencapaian yang sangat penting.

Turki diketahui mendukung Azerbaijan dalam konflik bersenjata selama 44 hari yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia pada 10 November 2020.

Sejak saat itu, Azerbaijan memberikan akses bagi Turki dengan membuka wilayah kantong Nakhcivannya yang langsung mengarah ke Laut Kaspia.

Menurut Makhmutova, Turki harus menyusun kebijakan kolektif di kawasan, sementara saat ini China dan Rusia berupaya mengembangkan hubungan bilateral. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA