Bangunan bambu yang dibangun dengan desain khas nusantara dan sangat indah ini, dibuat oleh seniman asal Bali
Peresmian dilakukan oleh Duta Besar RI Djauhari Oratmangun didampingi Konsul Jenderal RI di Guangzhou Gustanto, pejabat distrik Nansha, dan pemilik taman burung dengan memotong pita serta membuka tirai papan nama, menandai peresmian Paviliun Indonesia.
Dalam sambutannya, Dubes Djauhari menyampaikan, bahwa hubungan bilateral RI-RRT mengalami banyak kemajuan penting di mana nilai perdagangan, investasi dan pariwisata terus naik dan kerjasama antar kedua negara juga semakin erat.
"Peresmian paviliun inipun menjadi sebuah kado indah perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-RRT yang jatuh pada 13 April 2020," ujar Djauhari dalam keterangannya, Sabtu (26/12).
Dalam kesempatan itu, Djauhari juga memberikan cindera mata berupa kopi luwak Indonesia dan sampul perangko peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kepada pejabat Nansha.
Paviliun Indonesia memiliki tiga lantai, sepenuhnya berbahan baku bambu dan dibangun oleh 11 seniman asal Bali. Di samping desain arsitekturnya yang kental dengan nuansa nusantara, aspek menarik dari bangunan seluas 500 meter persegi ini adalah bahan bakunya yang didatangkan khusus dari Yogyakarta dan Bali.
Proses pembangunannya memakan waktu tujuh bulan, dan selesai pada September 2020. Ke depannya, taman burung bekerjasama dengan KJRI Guangzhou akan memanfaatkan keberadaan paviliun ini untuk promosi seni budaya, pariwisata dan ekonomi Indonesia ke wilayah selatan RRT.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: