Inggris Kirim 800 Militer Untuk Urai Ribuan Truk Yang Terkena Imbas Larangan Masuk Prancis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 25 Desember 2020, 18:31 WIB
Inggris Kirim 800 Militer Untuk Urai Ribuan Truk Yang Terkena Imbas Larangan Masuk Prancis
Ribuan truk yang mengantre di Kent/Net
rmol news logo Inggris mengerahkan hampir 800 personel militer ke perbatasan untuk membersihkan tumpukan ribuan truk di sana sebagai akibat penutupan akses masuk ke Prancis.

Ribuan truk beserta pengemudinya terdampar di Kent setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu (20/12) melarang masuk semua pelancong dari Inggris, termasuk pengangkut barang. Itu dilakukan sebagai akibat dari munculnya varian baru virus corona di Inggris.

Bukan hanya di darat, penutupan perbatasan juga terjadi di Selat Inggris yang membuat kendaraan barang berat tampak berjejer di pelabuhan Dover ingga ke jalan raya M20.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kemudian memutuskan untuk negubah sebuah landasan pacu di Kent menjadi tempat parkir sementara bagi ribuan truk.

Pada Selasa (22/12), Macron melonggarkan perbatasan setelah melakukan pembicaraan dengan Johnson. Prancis akhirnya mengizinkan masuk mereka yang telah dites negatif Covid-19.

Meski begitu, tumpukan truk masih tetap ada karena pengujian menjadi tantangan besar.

Dilaporkan Business Insider, Sekretaris Transportasi Grant Shapps kemudian mengatakan pemerintah sudah mengerahkan 800 personel militer sebagai bala bantuan untuk melakukan pengujian di Hari Natal.

Sebelumnya dilaporkan BBC, 300 personel sudah berada di lokasi, sehingga totalnya terdapat 1.100 personel yang membantu menyelesaikan tumpukan truk di Kent.

"Saya tahu sulit bagi banyak pengemudi untuk mengurung diri di truk mereka pada waktu yang berharga ini tahun ini, tetapi saya meyakinkan mereka bahwa kami melakukan yang terbaik untuk membawa mereka pulang," ujar Shapps. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA