"Nikol pergi!" kata mereka. "Mundurlah!"
"Armenia tanpa Nikol!" seru yang lainnya.
Politisi oposisi bergabung bersama massa. Mereka memblokir beberapa jalan, bahkan jalur kereta api bawah tanah pun ikut diblokir, membuat kondisi menjadi lebih rumit dan mengganggu layanan fasilitas umum.
Kereta bawah tanah harus ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, menurut keterangan juru bicara kereta bawah tanah, Tatev Khachatryan, seperti dilaporkan
Associated Press, Selasa (8/12).
Pada Sabtu (5/12), partai oposisi memperingatkan Pashinyan bahwa akan ada pembangkangan sipil di seluruh negeri jika dia tidak mengundurkan diri dan memberi batas hingga Selasa (8/12) agar Pashinyan mundur.
Namun, Pashinyan menolak untuk mundur. Ia mengatakan saat ini fokusnya hanya untuk pemulihan pasca perang dengan beberapa langkah yang sudah dia ajukan k perlemen pada sidang bulan November lalu.
Pashinyan membela perjanjian perdamaian sebagai langkah yang menyakitkan tapi perlu diambil untuk mencegah Azerbaijan semakin mengganas dan menguasai seluruh wilayah Nagorno-Karabakh.
Protes serupa terjadi di beberapa kota lainnya. Polisi yang mulai kewalahan menangani ribuan massa, akhirnya menahan 81 pengunjuk rasa di Yerevan dan tujuh di kota Ararat.
BERITA TERKAIT: