Kunjungan Scott Morrison Ke Tokyo Mengundang Pertanyaan Dan Kekecewaan Dari Warga Ausralia Yang Ada Di Jepang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 17 November 2020, 15:46 WIB
Kunjungan Scott Morrison Ke Tokyo Mengundang Pertanyaan Dan Kekecewaan Dari Warga Ausralia Yang Ada Di Jepang
Scott Morrison/Net
rmol news logo Perdana Menteri Scott Morrison mengunjungi Jepang untuk suatu pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Ia tiba di Tokto pada Selasa (17/11) pagi, dan langsung menjadi perhatian warga Australia yang berada di Jepang.

Ini adalah perjalanan luar negeri resmi pertamanya pada  tahun ini, sekaligus menjadikannya pemimpin asing pertama yang mengunjungi pemimpin baru Jepang.

Morrison mengatakan sangat penting baginya untuk menjadi pemimpin nasional pertama yang bertemu dengan Suga.

“Jepang (memiliki) hubungan yang sangat khusus dengan Australia. Ini bukan hanya masalah ekonomi, ini bukan hanya perdagangan, ini bukan hanya budaya dan sosial, yang penting, ini adalah strategis," ujar Morison, seperti dikutip dari SBS, Selasa (17/11).

Pertemuan Morison dengan Suga diharapkan fokus pada keamanan kawasan, termasuk persetujuan perjanjian pertahanan dan memungkinkan pasukan dari negara masing-masing untuk berkunjung dalam pelatihan.

Pertemuan kedua pemimpin itu terjdi di tengah ketegangan antara Australia dan China.

Shiro Armstrong, direktur Pusat Penelitian Universitas Nasional Australia untuk Jepang dan

Di luar itu, kunjungan Moririson memancing pertanyaan karena saat ini mereka tertahan tidak bisa kembali ke Australia karena adanya pembatasan perjalanan.

Lebih dari 35 ribu warga Australia yang berada di luar negeri telah mengajukan keinginan mereka untuk kembali pulang ke Australia. Perdana Menteri Scott Morrison telah menyatakan keinginannya untuk membawa mereka pulang sebelum Natal.

Ketika disinggung mengapa Morrison melakukan kunjungan ke Jepang sementara orang-orang tertahan tidak bisa bepergian, keluar-masuk Australia, karena pembatasan Covid-19 yang diberlakukan negara itu. Orang Australia banyak yang terkejut mendengar dia dia bepergian ke luar negeri.

"Saya akan menjadi satu dari puluhan ribu warga Australia yang selama pandemi ini telah meninggalkan Australia. Ini memang tidak biasa," jawab Morrison, menekankan bahwa kumjungannya ke luar negeri -meninggalkan Australia- adalah sesuatu yang harus dia lakukan saat ini juga.

Seorang warga Australia Barat yang tertahan di Jepang, Leigh Dearle, yang tidak dapat kembali ke Perth,  mempertanyakan waktu perjalanan Morrison.

“Saya terkejut ketika saya membacanya (kunjungan Morrison ke Jepang). Saya tidak percaya,” katanya.

"Saya pikir, ohh kalau dia yang pergi tidak apa-apa... jadi, benar-benar perlu dia harus bepergian?"

Dearle sedang melakukan perjalanan keliling dunia sebelum pandemi melanda. Ketika dia tiba di Jepang, dia tertahan dan tidak bisa kembali pulang ke Australia karena adanya aturan penutupan dari dan ke Australia karena virus corona. Cukup lama dia berada di Jepang.

Dia dan istrinya Stephanie telah berusaha untuk terbang pulang ke Australia, tetapi upaya mereka gagal oleh aturan-aturan yang dibuat protokol kesehatan. Saat ini penerbangan ke Australia menjadi sangat mahal dan tidak terjangkau. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA