Data yang dibagikan oleh Pasukan Keamanan Internal dengan pusat manajemen lalu lintas Libanon menunjukkan ada 33 kematian yang disebabkan oleh kecelakaan mobil selama bulan Juni. Menandai kenaikan 120 persen dibandingkan dengan April, ketika lampu lalu lintas di Beirut masih berfungsi.
Pemadaman lampu disebabkan oleh pertikaian antara kota Beirut dan Otoritas Manajemen Lalu Lintas dan Kendaraan, sebuah lembaga publik yang diawasi oleh Kementerian Dalam Negeri.
Kedua badan tersebut memperebutkan kontrol atas bisnis yang menguntungkan dari meteran parkir Beirut yang menghasilkan sekitar 6 juta dolar AS per tahun dalam pendapatan.
Selama lebih dari satu dekade, Otoritas Manajemen Lalu Lintas dan Kendaraan telah menggunakan bagian dari jumlah ini untuk pemeliharaan lampu lalu lintas kota. Keributan dan ketidaksepakatan dengan pemerintah kota menyebabkan pemadaman lampu yang sangat merugikan bagi masyarakat.
Ketiadaan dana untuk membayar Duncan-NEAD, perusahaan patungan Amerika-Lebanon yang bertanggung jawab atas pemeliharaan lampu lalu lintas, berdampak pada padamnya lampu-lampu jalan.
Toko-toko sepanjang jalan juga banyak yang tutup akibat dari resesi ekonomi yang telah menekan negara itu ditambah dengan wabah virus corona. Maka lengkap sudah kegelapan yang tercipta di sepanjang jalan-jalan utama Kota Beirut.
Warga Lebanon menyatakan keterkejutan dan kesedihan di media sosial saat melihat jalan-jalan yang biasanya ramai ditutup setelah matahari terbenam.
Gelapnya Kota Beirut membawa kembali kenangan mengerikan tentang perang saudara pada 1975-1990 di negara itu.
BERITA TERKAIT: