Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari menyebut pihaknya tengah memantau brankas yang ada di bawah RS Al-Sahel, tetapi tidak ada rencana untuk menargetkan bangunan tersebut.
"Bunker tersebut sengaja ditempatkan di bawah rumah sakit, dan menyimpan lebih dari setengah miliar dolar dalam bentuk uang tunai dan emas. Uang itu bisa saja digunakan untuk merehabilitasi Lebanon, tetapi malah digunakan untuk merehabilitasi Hizbullah," ungkapnya, seperti dimuat
Fox News pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Dikatakan bahwa bunker tersebut terhubung ke rumah sakit dan dipenuhi dengan tempat tidur dan kamar yang digunakan untuk perawatan jangka panjang dan ruangan untuk operasi.
Menurut laporan Hagari, bunker itu milik Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok teror yang terbunuh dalam serangan udara Israel pada bulan September lalu.
Hagari mengimbau pejabat Lebanon untuk mengendalikan Hizbullah dan memeriksa lokasi tersebut.
"Saya menyerukan kepada pemerintah Lebanon, otoritas Lebanon, dan organisasi internasional: Jangan biarkan Hizbullah menggunakan uang itu untuk teror dan menyerang Israel," kata dia.
Sementara itu, Direktur RS Al-Sahel, Fadi Alameh mengatakan bahwa fasilitas kesehatan tersebut sedang dievakuasi, untuk menghindari kemungkinan serangan setelah Israel menuduh ada brankas emas di bawah tanah.
"Anda berada di dekat fasilitas dan kepentingan milik Hizbullah, yang akan menjadi target tentara Israel dalam waktu dekat," tulisnya di X.
BERITA TERKAIT: