Penelitian tersebut diluncurkan pada Selasa (9/6), setelah pemerintah memutuskan para siswa kembali ke kelas secara bertahap.
Menteri Kesehatan Matt Hancock mengungkap, penelitian tersebut bertujuan untuk membantu menginformasikan fase reintroduksi pendidikan setelah penguncian nasional yang panjang.
Penelitian tersebut akan mencari tahu seberapa luas penyebaran virus di antara anak-anak, yang biasanya menunjukkan gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali, dan seberapa efektif mereka menularkan penyakit.
"Studi ini akan membantu kita lebih memahami bagaimana kasus Covid-19 asimptomatik dan ringan yang umum terjadi sehingga kita dapat mendukung orang tua, murid dan guru dan staf pendukung, dengan menginformasikan tanggapan kita yang sedang berlangsung terhadap virus baru ini," papar Hancock dalam pernyataan yang dikutip dari
Reuters.
Siswa tingkat akhir di Inggris dijadwalkan akan kembali ke kelas mulai 15 Juni.
Nantinya, penelitian akan dilakukan secara sukarela dan dikelola oleh badan Kesehatan Publik Inggris dan akan mengumpulkan data dari sekitar 200 staf dan siswa di hingga 100 sekolah.
Para peneliti akan menggunakan kedua tes. Pertama tes swab untuk memeriksa apakah seseorang saat ini memiliki virus dan tes darah untuk memeriksa apakah orang tersebut sebelumnya memiliki virus dan mengembangkan antibodi terhadapnya.
Data juga akan dimasukkan ke dalam program pemerintah yang bertujuan untuk membantu membentuk kebijakan dan mengembangkan tes dan perawatan baru.
BERITA TERKAIT: