Dalam akun Twitter-nya pada Sabtu (6/6), Alfaro mengaku terkejut dengan kerusuhan yang terjadi pada Jumat (5/6), di mana polisi memukuli demonstran di ibukota negara bagian, Guadalajara.
"Itu membuat saya malu, membuat saya sedih. Sangat menyakitkan bagi saya sebagai orang dari Jalisco dan sebagai gubernur," ujarnya dalam video yang ia unggah seperti dikutip
Reuters.
Setelah bentrokan pada Jumat, media lokal melaporkan ada puluhan demonstran yang hilang diculik oleh orang-orang bersenjata.
Menanggapi laporan tersebut, Alfaro mengungkapkan ia sudah memberi perintah pelacakan.
"Kami memeriksa satu per satu. Satu per satu di rumah mereka," ucapnya.
Protes yang terjadi di Meksiko sendiri terinpirasi dari protes anti-rasisme di Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh kematian pria kulit hitam, George Floyd di Minneapolis pada bulan lalu.
Di Meksiko, warga marah dengan nasib Giovanni Lopez yang meninggal dalam tahanan polisi di Jalisco pada bulan lalu. Lopez dilaporkan ditahan karena tertangkap tidak mengenakan masker di tengah pandemik Covid-19.
Selain kasus Lopez, demonstran juga menuntut kejelasan hilangnya 43 guru dan siswa di Meksiko pada 2014.
Sementara itu, pada Sabtu sore, puluhan orang dikabarkan berkumpul di Guadalajara untuk melanjutkan protes meski sehari sebelumnya terlibat kerusuhan.
BERITA TERKAIT: