Mulai pekan depan, Senin (8/6), mal, restoran, hingga kuil dan tempat ibadah lainnya akan dibuka. Meski begitu, aturan yang ketat juga akan mengiringi pelonggaran tersebut.
Nantinya, setiap pengunjung akan dicek suhu, masker wajib digunakan setiap saat, dan restoran harus mengatur meja berdasarkan jarak sosial.
Untuk tempat-tempat ibadah, warga akan diminta untuk mencuci tangan dan kaki sebelum masuk, tidak ada persembahan makanan atau upacara air suci maupun menyentuh berhala.
"Mengingat potensi ancaman penyebaran infeksi, sejauh memungkinkan, musik yang direkam dapat dimainkan (tetapi) paduan suara tidak diizinkan bernyanyi," imbau Kementerian Dalam negeri dalam situs websitenya seperti dikutip dari
Reuters.
Sementara itu, di kuil-kuil yang juga menjadi tempat wisata populer, pihak berwenang sudah mengatur sedemikian rupa agar pengunjung melakukan instruksi jarak sosial seperti membuat batasan orang-orang berdisi di koridor.
Pelonggaran pembatasan sosial sendiri dilakukan untuk memutar roda perekonomian India yang lumpuh akibat Covid-19. Dengan pelonggaran, jutaan orang bisa kembali bekerja.
Sementara itu, beberapa ahli kesehatan mulai menunjukkan kekhawatiran akan pelonggaran yang dianggap tergeda-gesa tersebut.
"Mencegah formasi klaster adalah kebutuhan saat ini. Kita terlalu cepat membuka tempat-tempat keagamaan, terlalu cepat. Dewa dapat menunggu," ujar ahli epidemiologi Yayasan Kesehatan Masyarakat India, Giridhar R Babu.
Hingga saat ini, India sudah melaporkan 226.770 kasus Covid-19 dengan 6.348 kematian.
BERITA TERKAIT: