Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengumumkan ada 385 kasus baru yang melanda Iran dalam tiga hari. Sehingga Iran mencatat 978 kasus infeksi, tertinggi di antara negara-negara Timur Tengah, dan urutan ketiga dari daftar negara-negara yang terkena wabah.
Di Ibu Kota Iran, Teheran, ada 170 orang yang positif tertular virus mematikan itu. Lalu di Kota Suci Qom, terdapat 30 kasus positif corona, dan 2 kematian., melansir
AP, Minggu (1/3).
Wakil presiden dan Wakil Menteri Kesehatan Iran termasuk yang divonis terjangkit virus corona. Bahkan satu anggota parlemen, yang baru saja terpilih dalam jajak pendapat pekan lalu, meninggal karena virus korona pada Sabtu (29/2) kemarin.
Selain mengumumkan jumlah kasus baru, Jahanpour juga mengumumkan berita bagus. Setidaknya ratusan orang telah berhasil disembuhkan.
"Untungnya, bersamaan dengan berita tidak baik dalam beberapa hari terakhir, ada 175 kesembuhan. Mereka telah dirawat dan meninggalkan rumah sakit," lapor Jahanpour.
Sebagai upara pencegahan penularan yang semakin meluas, otoritas Iran menyatakan pihaknya telah memulai upaya identifikasi orang-orang yang terinfeksi virus corona. Sebanyak 15 laboratorium akan melakukan diagnosis terhadap para pasien 'suspect' virus corona.
Jahanpour, dalam pernyataannya menyebut bahwa jumlah laboratorium tersebut akan bertambah menjadi 22 laboratorium dalam sepekan ke depan dan bahkan bisa mencapai 40 laboratorium, melansir Associated Press.
Jahanpour menyebut bahwa peningkatan jumlah laboratorium itu telah membantu mengidentifikasi kasus-kasus baru.
Uniknya, selain upaya medis, ulama lokal di Iran menyarankan agar pasien virus corona mengonsumsi gula merah dalam jumlah besar, membakar tanaman rue liar, dan menghirup tembakau, melansir alaraby.co.u. Cara itu dipercaya bisa segera memulihkan pasien yang tertular virus tersebut.
BERITA TERKAIT: