Hal ini dilakukan tak lama setelah terjadi serangan drone AS yang menewaskan komandan Pasukan Quds, Mayjen Qassem Soleimani, di Baghdad, pada Jumat (3/1).
Saat Kedubes AS menyerukan seluruh warga negaranya di Irak lakukan eksodus, Pemerintah Irak justru mengutuk serangan AS yang menewaskan Jenderal Soleimani.
Atas tindakan tersebut, PM Irak Adil Abd al-Mahdi menyebut AS telah melakukan pelanggaran.
"Pembunuhan itu jelas merupakan pelanggaran terhadap kehadiran pasukan AS di Irak," kata PM Al Mahdi, Jumat (3/1).
Ia menambahkan bahwa tindakan AS itu merupakan agresi terhadap seluruh rakyat dan negara Irak.
PM Abd al-Mahdi mengatakan, dalam kesepakatan dengan Irak, keberadaan AS di Irak adalah untuk pasukan keamanan dan memerangi ISIS di bawah pengawasan Pemerintah Irak.
BERITA TERKAIT: