"Ini tampaknya merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang sangat besar. Untuk berbicara di telepon dengan seorang pemimpin asing yang mencari bantuan dari Amerika Serikat dan bertanya tentang saya dan menyiratkan sejumlah hal. Ini keterlaluan," ketika berkampanye di Iowa (Sabtu, 22/9).
"Trump menggunakan ini karena dia tahu saya akan memukulnya seperti drum dan menggunakan penyalahgunaan kekuasaan dan setiap elemen kepresidenan untuk mencoba melakukan sesuatu untuk mencoreng saya," sambung Biden, seperti dimuat
Reuters.
Diketahui bahwa panggilan telepon itu sendiri dilakukan oleh Trump pada 25 Juli kemarin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Sejumlah media ternama Amerika Serikat seperti
Wall Street Journal jelang akhir pekan ini mengabarkan bahwa Trump berulang kali meminta Zelenskiy untuk menyelidiki tuduhan bahwa Biden saat menjadi wakil presiden di era pemerintahan Barack Obama mengancam akan menahan bantuan ke Ukraina, kecuali seorang jaksa penuntut yang mencari penyelidikan atas perusahaan gas di mana putra Biden terlibat, dipecat.
Dalam laporan itu, Trump mendesak Zelenskiy untuk berbicara dengan pengacara pribadi Trump, Rudolph Giuliani.
Giuliani yang adalah mantan walikota New York City, diketahui telah mempromosikan tuduhan terhadap Biden dan putranya, Hunter, dan mengakui bahwa dia mendesak untuk penyelidikan Ukraina.
Laporan berita tentang panggilan telepon Trump dengan Zelenskiy telah mengintensifkan tuntutan oleh anggota parlemen Demokrat untuk DPR untuk meluncurkan proses pemakzulan terhadap Trump.
Namun Trump membantah melakukan sesuatu yang tidak patut. Dia menulis dalam serangkaian tweet pada hari Sabtu (21/9) bahwa percakapannya dengan Zelenskiy merupakan percakapan rutin.
Dia berbalik menuduh media meluncurkan berita palsu berdama dengan kubu Demokrat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.