Jumlah itu mengalami penurunan dari semula 2.500 orang yang terdaftar pada awal pekan ini.
Badan Manajemen Darurat Nasional (Nema) mengatakan, penurunan jumlah terjadi setelah referensi silang nama yang hilang dengan mereka yang berada di tempat penampungan.
Perdana Menteri Bahama Hubert Minnis dalam pidato di televisi lokal (Kamis, 12/9), memastikan bahwa pemerintah bersikap transparan dan akan memberikan informasi yang tepat waktu mengenai hilangnya nyawa.
Diketahui bahwa Topan Dorian menghantam Bahama awal bulan ini menewaskan sedikitnya 50 orang.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat ketika operasi pembersihan terus berlanjut.
Topan Dorian membawa serta angin dengan kekuatan 185 meter per jam ketika mendarat di Elbow Cay di Abacos pada 1 September lalu.
Kekuatan itu sama dengan angin tertinggi yang pernah dicatat untuk topan di daratan ketika menghantam Kepulauan Abaco.
Komisaris polisi Anthony Ferguson mengatakan bahwa pencarian korban adalah proses yang lambat.
"Kita harus melalui semua puing-puing itu, luangkan waktu kita dan cari. Butuh waktu lama sebelum Anda benar-benar bisa mengatakannya," katanya, seperti dimuat
BBC.
Lebih dari 5.000 orang telah dievakuasi dari dua pulau ke New Providence, pulau tempat ibu kota negara itu berada, Nassau.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.