"Mengapa mereka secara global memberikan sanksi kepada kami tentang masalah nuklir ketika dunia tahu bahwa kami tidak mengejar senjata?" kata Komandan Pasukan Elit Pengawal Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami pada Senin (8/7).
Komentarnya dibuat setelah Iran bergerak maju dengan meningkatkan pengayaan uranium hingga 20 persen kemurnian. Bukan tanpa alasan, langkah tersebut diambil karena perjanjian nuklir 2015 menjadi kacau dengan setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian dan menerapkan sanksi kembali ke Iran.
Negara-negara Eropa kekuatan ekonomi dunia yang menandatangani perjanjian itu pun dianggap tidak mampu menangani dampak keputusan Amerika Serikat tersebut.
"Pada kenyataannya mereka memberi sanksi kepada kami karena pengetahuan," sambungnya.
“Senjata nuklir tidak memiliki tempat dalam Islam. Islam tidak pernah menyetujui senjata pemusnah massal," tegas Salami, seperti dimuat
Reuters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: