Begitu kata jurubicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (24/4). Komentarnya dibuat setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiba di kota pelabuhan Vladivostok di timur jauh Rusia.
Kedatangan Kim ke Rusia adalah untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (25/4).
Pertemuan perdana kedua pemimpin negara itu rencananya dilakukan pada sore hari di Russky, tidak jauh dari Vladivostok.
Dalam komentarnya kepada media lokal Rusia dan dikutip ulang
BBC, Peskov mengatakan bahwa meski Perundingan Enam Pihak saat ini mandel, namun itu adalah satu-satunya cara yang efisien untuk menemukan solusi atas masalah nuklir di semenanjung Korea.
"Tidak ada mekanisme internasional lain yang efisien saat ini," kata Peskov.
"Tapi, di sisi lain, upaya sedang dilakukan oleh negara-negara lain. Di sini semua upaya pantas mendapat dukungan selama mereka benar-benar bertujuan untuk de-nukleasi dan menyelesaikan masalah kedua Korea," sambungnya.
Pembicaraan Enam Pihak sendiri dibentuk ketika Korea Utara menarik diri dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) pada tahun 2003. Seperti namanya, Pembicaraan Enam Pihak melibatkan enam negara yang terlibat dan memiliki kepentingan langsung atas masalah perdamaian semenanjung Korea yakni, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, China dan Rusia.
Sementara itu, kunjungan Kim ke Rusia pekan ini secara luas dipandang sebagai kesempatan bagi Korea Utara untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki sekutu yang kuat setelah gagalnya perundingan nuklir dengan Amerika Serikat awal tahun ini.
BERITA TERKAIT: